Sabtu, 12 Oktober 2013

PERMAINAN TRADISIONAL JAWA


Indonesia merupakan negara yang kaya akan daya tarik wisata budaya.  Tidak banyak negara yang mempunyai kekayaan budaya layaknya Indonesia.  Maka pantaslah jika para pendahulu kita menyebutnya Nusantara.  Dengan kebhinekaan yang ada patutlah jika Indonesia menjadi daerah tujuan wisata dunia.  Berbagai macam suku, budaya, bahasa, adat istiadat yang bersifat tradisional sangat menarik untuk disuguhkan kepada wisatawan baik domestik maupun manca negara.


Seiring dengan kemajuan jaman,kebudayaan tradisional mulai banyak ditinggalkan oleh masyarakat Indonesia. Padahal apabila dikemas dengan baik, kebudayaan itu dapat menjadi aset wisata yang luar biasa.  Dalam perkembangannya kebudayaan tradisional tidak terlepas dari peran serta masyarakat dan pemerintah.



Dari sekian banyak kebudayaan tradisional, saya paling tertarik dengan permainan anak tradisional. Karena permainan tradisonal dapat mendidik anak-anak untuk berperilaku positif antara lain perilaku jujur, sportif, kreatif, kerja keras, kerjasama dan sebagainya. Dibandingkan dengan mainan anak-anak saat ini yang cenderung membuat anak menjadi egois, mau menang sendiri, sulit bersosialisasi dan sebagainya. Kebetulan saya lahir dan besar di Jawa Tengah, maka yang akan saya kupas disini adalah permainan tradisonal Jawa Tengah.  Dengan kekayaan bahasa yang ada, kadang-kadang nama sebuah permainan antara daerah yang satu dengan daerah yang lain berbeda.

Beberapa permainan tradisional Jawa Tengah antara lain:
  1. Engklek ;    merupakan salah satu permainan yang biasayanya dimainkan oleh anak perempuan.  Dimainkan oleh 2 (dua) orang atau lebih.  Cara permainannya dengan menggambarkan garis/kotak yang menyerupai bentuk pesawat.  Prestasi yang dicapai dengan ditandai banyaknya sawah yang diperoleh oleh masing-masing pemain. Dalam permainan ini pemain dilatih sportif, keseimbangan, jujur dan pemilihan strategi yang kuat. 
  2. Jamuran; permainan ini biasanya juga dimainkan oleh anak-anak perempuan, walau tidak menutup kemungkinan anak laki-laki boleh ikut serta bermain.  Permainan ini biasanya dimainkan oleh lebih dari 4 orang.  Salah satu pemain yang kalah suit akan jongkok
    ditengah-tengah lingkaran anak yang lain. Pemain yang membuat lingkaran akan berjalan mengitari anak yang jongkok di tengah seraya menyanyikan lagu jamuran, kemudian anak yang jaga di tengah akan menyebutkan nama tumbuhan atau hewan kemudian pemain lain memperagakan sesuai nama hewan atau tumbuhan yang disebut.  Permainan ini mengajarkan kepada para pemain untuk bekerjasama, cepat tanggap dan konsentrasi.
  3. Bekelan;  bekelan adalah permainan anak perempuan yang menggunakan alat bantu bekel dan bola.
    Permainan ini dapat dimainkan oleh 2 (dua) orang atau lebih. Bahkan bisa dimainkan oleh satu orang saja. Ketelitian, kesabaran, strategi dan ketekunan dibutuhkan dalam permainan ini.
  4. Dakon; permainan ini ada yang menyebut dengan sebutan congklak. Biasanya dimainkan oleh oleh 2 (dua) anak perempuan.  Peralatan yang digunakan adalah papan congklak dan biji pengisi masing-
    masing lubang. lubang pada congklak berjumlah 16 buah, masing-masing sisi papan congklak memiliki 7 (tujuh) lubang dan 2 (dua) lubang lainnya berada pada ujung papan congklak yang biasa disebut dengan lumbung. Permainan ini identik dengan manajemen atau pengelolaan keuangan, untuk itu pemain harus jeli dalam menyusun strategi.
  5. Gobag Sodor;
    permainan yang menggunakan lapangan yang berbentuk persegi panjang, dimana antar garis panjang ditarik garis melintang sehingga berbentuk beberapa persegi persegi panjang. Setelah itu tarik garis tengah yang tegak lurus dengan garis melintang sehingga akan berbentuk banyak bujur sangkar yang sama besar.  Jumlah pemain gobag sodor harus berjumlah genap, kemudian dibagi menjadi 2 (dua) tim yaitu tim jaga dan tim laku. Manfaat dari permainan ini adalah melatih kerjasama tim, kepemimpinan, mengasah strategi, meningkatkan ketangkasan.
  6. Egrang;  egrang yaitu sebuah permainan berjalan menggunakan alat sederhana yang terbuat dari bambu.  Nilai buadaya yang terkandung dalam permainan egrang adalah kerja keras, keuletan dan sportivitas.
  7. Benthik;  permainan ini biasanya dilakukan oleh 5 (lima) orang atau lebih.  Para pemain dibagi menjadi dua kelompok.  Kelompok jaga dan kelompok main.  Permainan ini menggunakan bambu atau bilah.  Yang satu panjang yang satu pendek.  Cara memainkannya, bambu yang pendek ditempatkan di tanah yang sudah dilubangi dengan arah melintang menyerupai jembatan.  Lalu bambu yang panjang dimasukkan di dalam lubang dan mengangkat bambu yang kecil sehingga melambung.  Pemain yang jaga menangkap bambu tersebut.  Poin didapat apabila pemain jaga berhasil menagkap bambu yang melambung.  Diperlukan ketangkasan dan strategi dalam permainan ini.
  8. Lompatan; Permainan ini menggunakan tali yang dirangkai dari karet gelang.  Cara bermainnya bisa dilakukan perorangan atau kelompok. Jika hanya bermain seorang diri biasanya anak akan mengikatkan tali pada tiang kemudian si anak melompatinya. Jika bermain secara kelompok biasanya melibatkan minimal 3 (tiga) anak, dua anak memegang ujung tali kanan dan kiri sementara yang satu mendapatkan giliran untuk melompati. Permainan ini bermanfaat untuk melatih fisik, emosi, ketelitian dan sosialisasi.
  9. Gamparan; gamparan merupakan permainan yang banyak dimainkan oleh anak laki-laki. Karena permainan ini membutuhkan fisik yang kuat. Namun pada jaman dulu ada sebagian anak perempuan yang sering bergabung dalam permainan ini.  Permainan yang menggunakan alat bantu pecahan genting yang ditumpuk kemudian ditendang oleh salah satu pemain dan yang jaga harus menata kembali pecahan genting yang berantakan dan selanjutnya mencari pemain lain yang bersembunyi.
  10. Gogo;  permainan ini hampir sama dengan permainan loncatan (lompat tali). Hanya saja talinya tidak dilompati tapi digunakan untuk melilitkan kaki si pemain dengan cara meloncat dan bergantian kakan dan kiri. Permainan ini bisa hanya dimainkan oleh perorangan atau kelompok.
  11. Uwok; permainan ini menggunakan karet yang dilemparkan ke dalam tanah yang berlubang. Semakin banyak karet yang masuk maka dialah pemenangnya. dalam permainan ini diperlukan ketangkasan dan kesabaran.
  12. Pethak Umpet atau jelungan;  permainan ini dimainkan oleh banyak orang karena permainannya cukup seru.  Salah satu pemain yang kalah akan menutup mata, pemain yang lain bersembunyi.  Setelah semua bersembunyi pemain jaga akan mencari satu persatu pemain yang sembunyi. 
Permainan tradisional yang saya sajikan ini hanya sebagian dari permainan yang ada. masih banyak permaianan tradisional lain yang banyak manfaatnya bagi dunia pariwisata maupun dunia pendidikan. Insya Alloh akan saya sajikan dilain kesempatan. Semoga bermanfaat.


 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar