Pulau Komodo adalah sebuah pulau yang terletak di kepulauan Nusa Tenggara dan termasuk dalam wilayah propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Pulau ini merupakan kawasan Taman Nasional Komodo yang dikelola oleh pusat. Di pulau Komodo, hewan Komodo hidup dan berkembang biak dengan baik.
Komodo konon merupakan sisa binatang purba yang masih hidup hingga saat ini. Kadal terbesar di dunia dengan panjang hingga 3 meter dan berat mencapai 90 kg diperkirakan jumlahnya kini 2.500 ekor.
Komodo tidak mengandung racun, tetapi air liurnya memiliki 60 jenis bakteri yang sangat berbahaya.
Binatang bernama Latin Varanus Komodoensis merupakan binatang berdarah dingin yang selalu membutuhkan sinar matahari setiap hari. Mereka aktif di pagi hari sekitar pukul 7 - 10 WITA. Saat siang biasanya komodo beristirahat di bawah pohon dan akan aktif kembali pada sore hari.
Musim kawin komodo antara bulan Juli - Agustus. Dilanjutkan dengan musim bertelur dua bulan setelahnya. Komodo hanya bertelur sekali dalam setahun. Biasanya dalam masa bertelur ini komodo bisa menghasilkan 30 telur tapi hanya 5 - 10 yang menetas. Kira-kira sebulan sebelum menetas, induk komodo meninggalkan telur-telurnya.
Bayi-bayi komodo yang panjangnya 8 cm, diluar panjang ekornya akan bersarang di sebuah lubang di atas pohon gebang. Mereka menghabiskan waktu kira-kira tiga bulan di pohon tersebut, untuk kemudian hidup di daratan selama 50 - 60 tahun.
Komodo merupakan hewan liar dan ganas. Ia bisa menelan langsung mangsanya tanpa mengunyahnya terlebih dahulu. Makanan utama komodo di Taman Nasional Komodo adalah rusa timor. Mereka juga memakan kerbau air, kuda liar, macaque ekor panjang dan kambing liar. Bahkan bayinya sendiri kadang-kadang dimangsanya.
Selain komodo, pulau ini juga menyimpan eksotisme flora yang beragam antara lain kayu sepang yang oleh warga sekitar digunakan sebagai obat dan pewarna alami pakaian.
Untuk sampai di pulau Komodo dari Denpasar atau Kupang bisa menggunakan feri. Di pulau ini terdapat perkampungan yaitu kampung Komodo yang berpenduduk kurang lebih 1.000 orang. Kebanyakan penduduknya adalah keturunan Bugis, Bima dan Makasar. Penduduk di kampung ini sangat akrab dengan komodo. Bahkan komodo bisa berkeliaran dengan bebas di kampung ini.
Sumber: diolah dari berbagai sumber.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar